Menjadi pekerja yang efektif dan handal tidaklah sulit, yang diperlukan adalah komitmen, kemauan, kerja keras dan konsistensi untuk selalu berupaya melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita.
Pekerja yang efektif dan handal adalah idaman di Perusahaan manapun, karir akan mengikuti dengan sendirinya, tidak perlu dikejar kejar, tidak perlu grasa grusu, atau loby sana sini untuk mengejar jabatan.
Tulisan ini merupakan hasil pengamatan dan analisa pribadi saya, yang coba saya sarikan dari pengalaman bekerja selama 10 tahun di salah satu BUMN di Indonesia.
Faktor faktor penting untuk menjadi pekerja yang efektif dan handal antara lain : penguasaan terhadap pekerjaan, attitude / akhlak yang baik, kemauan dan kemampuan untuk terus belajar (continuous learning), well planning & well prepared, selalu berpikir positif, tanggung jawab, disiplin, fokus, mempunyai inisiatif tinggi , inovatif, kemampuan mengatur prioritas pekerjaan, keseimbangan antara kecepatan dan ketelitian, kesiapan untuk dihubungi setiap saat, kemampuan memahami atasan, menjalin relasi yang luas dan kemampuan mengelola anak buah dengan baik.
Yuk kita uraikan satu persatu faktor faktor penting untuk menjadi pekerja yang efektif dan handal tersebut :
1. Nikmati dan Kuasai Pekerjaan Anda
Langkah pertama adalah menikmati pekerjaan anda. Sulit untuk menjadi pekerja yang efektif kalau kita membenci pekerjaan kita. Untuk dapat menikmati nya dengan baik, tentu kita harus benar benar menguasai pekerjaan tersebut, pelajari setiap aspek teknis nya, bussines process nya, hubungan bagian anda dengan bagian lainnya dalam perusahaan, indikator indikator keberhasilan fungsi anda dan semua hal yang terkait dengan pekerjaan anda.
Perluas zona nyaman anda, jika ada bagian dari pekerjaan yang tidak anda kuasai dengan baik, alih alih menghindar, belajarlah, yakinlah semua hal bisa dipelajari kalau ada kemauan. Anda tidak harus mahir dalam setiap bidang, tapi paling tidak mengetahui secara garis besar semua hal yang related dengan pekerjaan anda sehari hari.
2. Kuasai Aplikasi Aplikasi Standard Dalam Dunia Kerja
Untuk menjadi pekerja yang efektif, handal dan cepat menyelesaikan pekerjaan pekerjan harian, anda harus benar benar mengusai aplikasi aplikasi standard dalam dunia kerja.
Biasanya setiap perusahaan menggunakan suatu aplikasi atau sistem informasi yang terintegrasi (Enterprise Resource Planning / ERP), seperti SAP atau Oracle. Sebagai sistem utama yang menjadi tulang punggung Perusahaan, anda tentu wajib menguasai sistem tersebut, terutama aplikasi aplikasi yang terkait langsung dengan pekerjaan anda sehari hari.
Aplikasi lain yang paling banyak dipakai di dunia kerja tentu Microsoft Office, kuasai sepenuhnya Outlook, Word, Excel dan Power Point. Terutama bagi anda yang jenis pekerjaannya lebih banyak dibelakang meja, Microsoft Office adalah senjata utama dalam bekerja. Tidak cukup hanya bisa sekedar mengetik surat sederhana di Word, atau hanya bisa menggunakan formula perhitungan yang simple di Excel, atau hanya mampu membuat slide presentasi ala kadarnya di Power Point
Pelajari yang lebih advance dari setiap program-program Office tersebut, untuk Word misalnya, bagaimana membuat header-footer, multilevel list numbering, mail merge dll. Untuk Excel, kuasai dengan baik semua formula formula standar excel dan aplikasi nya, antara lain, fungsi IF, vlookup/hlookup, sort data, conditional formating, pivot table, mengolah grafik, dan lain lain (ini sangat berguna untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan)
Untuk Power Point, kuasai dengan baik bagaimana cara membuat presentasi yang informatif, ringkas, sekaligus memukau, mengolah gambar, mengolah grafik, animasi slide, dll, jika diperlukan gunakan aplikasi tambahan pengolah grafik profesional seperti Think Cell atau Mekko Graphics
Kelola data dengan baik. Pengelolaan data yang baik meliputi penyimpanan, back up pengorganisasian data, membuat folder dan sub folder yang rapi, rajin mengupdate data dan menguasai bagaimana seni mengolah data sehingga menjadi informasi yang berguna untuk menunjang pekerjaan.
Jangan terlalu tergantung pada satu perangkat kerja (laptop atau komputer anda), apalagi jika sifat pekerjaan anda memerlukan mobilitas yang tinggi.
Jika diperlukan, manfaatkan cloud storage seperti OneDrive, Google Drive, atau iCloud Drive agar anda dapat mengakses data penting setiap saat dengan mudah dimanapun berada dengan gadget mobile anda.
Buat template template untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan, pelajari cara membuat reporting yang menarik dan informatif
Buat catatan untuk mengingat hal hal yang perlu dikerjakan, tanggal deadline, jadwal rapat, dan lain sebagainya.
Dibandingkan menggunakan “Bos” anda sebagai pengingat, lebih baik gunakan aplikasi aplikasi sederhana untuk mencatat “things to do” atau “reminder” seperti Microsoft To Do, Evernote, OneNote, Google Calendar , atau aplikasi sejenis lainnya.
3. Attitude / Akhlak yang baik
Terlepas dari kemampuan dalam bekerja, faktor lain yang sangat penting adalah attitude atau akhlak yang baik, ini bahkan dalam dunia kerja melebihi pentingnya kecerdasan intelektual.
Attitude ini mencangkup sikap dan prilaku keseharian kita dalam berinteraksi dengan atasan, sesama pekerja, bawahan dan partner kerja lain, baik internal maupun ekternal perusahaan.
Hormati atasan dan pekerja yang lebih senior, serta jalin keakraban, kekompakan dan team work dengan pekerja yang lain
“Yakinlah lingkungan itu adalah hakim yang adil, penilaian lingkungan terhadap anda adalah cermin kepribadian dan prilaku jangka panjang anda, jadi bangunlah citra positif (personal brand) diri anda dengan attitude dan akhlak yang baik.“
4. Terus Belajar / Continuous Learning
Jangan pernah merasa cukup untuk penguasaan ilmu dan keterampilan, dunia bergerak cepat, ilmu dan teknologi berkembang terus, yang kita anggap paling canggih saat ini, bisa saja sudah obsolete 3 tahun mendatang.
Jangan lewatkan kesempatan kesempatan training di kantor, jika ada waktu dan biaya upayakan menempuh pendidikan lanjutan (S2 atau S3) sambil bekerja. Selain itu biasakan membaca dan kembangkankan kemampuan belajar sendiri (autodidak).
Baca Juga :
10 Alasan Memilih SMEMBA SBM ITB Untuk Kuliah Program MBA
Jangan merasa bangga dengan julukan Gaptek (Gagap Teknologi), ikuti perkembangan teknologi, ganti gadget berkala bukan untuk gaya gayaan, tetapi memanfaatkan teknologi terbaru untuk mempermudah pekerjaan.
Update software dan pelajari aplikasi aplikasi baru yang populer. Jika anda bekerja di dunia marketing misalnya, pelajari software pengolah gambar seperti adobe photosop atau adobe ilustrator untuk membuat info-graphis atau design iklan yang menarik.
Untuk mendukung efektifitas pekerjaan disaat harus bekerja dengan sistem work from home misalnya, kuasai fitur fitur aplikasi video confrence seperti zoom, microsoft teams dan atau google meet, termasuk collaboration tools nya.
atau jika diperlukan, bisa juga mempelajari Prezi (Prezi Next dan atau Prezi Video) untuk membuat presentasi yang memukau.
“Generasi baru yang lebih melek dan update teknologi akan selalu hadir mewarnai dinamika di dunia kerja kita, jangan terlena, kalah bersaing atau bahkan dianggap sebagai beban, jangan mau disebut oleh yunior sebagai generasi senior yang gaptek dan ketinggalan zaman.”
5. Well Planning dan Well Prepared
Saya teringat kata kata bijak dari Benyamin Franklin berikut :
“If you fail to plan, you are planning to fail.”
Jika kita gagal merencanakan, maka berarti kita sedang merencanakan untuk gagal.
Salah satu faktor terpenting untuk dapat bekerja secara efektif adalah perencanaan yang baik (well planning) dan persiapan yang matang (well prepared).
Kita harus membiasakan merencanakan detail apa apa yang perlu dikerjakan kedepannya. Yang paling gampang dengan membuat to-do list harian dan mingguan.
Misalnya, jika diperlukan koordinasi dengan fungsi/bagian lain, di banding baru mengirim undangan mendadak H-1, akan lebih baik jika undangan dikirim dari satu minggu sebelum nya, selain fungsi yang kita undang akan lebih mudah mengatur alokasi waktu mereka, materi yang akan dibahas pada juga dapat dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga jalan nya meeting akan lebih efektif dan tidak bertele-tele.
Manfaatkan tools atau aplikasi untuk membuat planning dan monitoring rutin pekerjaan team seperti Microsoft Planner atau Smartsheet.
Berikut nya yang tak kalah penting adalah adalah persiapan yang baik. Ingatlah bahwa good preparation is half of success, (persiapan yang baik adalah setengah dari kesuksesan).
Seringkali dalam pekerjaan sehari hari kita dihadapkan pada momen momen penting (golden momentum), seperti presentasi ke top management atau negoisasi ke klien utama (key account), ini tentunya memerlukan perhatian ekstra dan persiapan yang matang, mulai dari pengumpulan data, analisa mendalam, mengatur strategi key-point yang perlu ditekan-kan sampai membuat visualisasi yang mendukung agar ide atau gagasan yang ingin disampaikan dapat lebih efektif diterima oleh audiens.
6. Selalu Berpikir Positif
Tanamkan selalu pikiran positif. Pikiran positif akan mempengaruhi keseluruhan sikap, prilaku dan suasana hati kita. Hindari kebiasaan mudah mengeluh, mudah menyerah, dan atau menghindari tanggung jawab. Tidak ada orang yang simpati kepada orang yang suka mengeluh.
“fokuslah lebih kepada solusi, dibandingkan masalah nya”
Dalam keseharian bekerja kita sering bertemu dengan orang orang dengan kepribadian yang berbeda-beda, saya sendiri sering mengamati, ada pekerja yang sukanya mengeluh, cengeng, diberi pekerjaan tambahan sedikit mengeluh, mengelak atau ngomel-ngomel, moody, mudah panik, suasana hatinya mudah terlihat dari raut muka dan prilakunya, suka membicarakan keburukan atasan atau pekerja lain dan kebiasaan kebiasan negatif sejenis.
Disisi lain ada juga tipe pekerja tangguh, tenang, walau sedang mendapat pressure pekerjaan yang tinggi tetap cool, tetap ceria, tidak mudah mengeluh, punya inisiatif dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan nya. Seringkali memberikan lebih dari apa yang diminta, baik waktu, tenaga maupun hasil pekerjaan.
Pekerja yang selalu berpikir positif ini, memiliki kemampuan memotivasi diri sendiri (self motivation), sehingga selalu tampil bersemangat dan dengan cepat bangkit jika suatu ketika mengalami kegagalan.
7. Tanggung Jawab
Untuk menjadi pekerja yang handal, tanamkanlah rasa tanggung jawab yang tinggi pada pekerjaan, otomatis hal ini akan membuat kita senatiasa memikirkan dan merasa berkewajiban untuk melakukan yang terbaik (“do our best”) & bekerja seoptimal mungkin.
Ciri pekerja yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi adalah memahami kewajiban terkait pekerjaannya dengan baik. Pekerja seperti ini tidak perlu diingatkan atau ditegur untuk menyelesaikan pekerjaan nya, dan dengan cepat merespon dinamika yang terjadi baik internal maupun eksternal yang dapat berpengaruh pada pekerjaan nya.
Pekerja yang bertanggung-jawab memahami potensi resiko, mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk meminimalisir nya dan sigap jika terjadi situasi emergency.
Pekerja dengan type ini, siap menerima setiap jenis pekerjaan dan tidak mengelak atau lari dari tanggung jawab jika menghadapi situasi yang sulit.
8. Disiplin
Disiplin perlu dijadikan kebiasaan yang melekat. Disiplin baik dalam jam kedatangan, pemenuhan deadline pekerjaan, maupun kepatuhan menjalankan setiap Standard Operation Procedur (SOP) sangatlah penting untuk menjadi pekerja yang dapat diandalkan.
Contoh dalam jam kedatangan, sering saya menyaksikan di banyak kantor, sebagian pekerja menganggap remeh perlunya datang tepat waktu, mungkin dalam benak mereka “Ah, untuk apa datang on time, toh saya juga biasanya dengan sukarela lembur, pulang selalu lebih lambat dari waktu pulang normal, so jam kerja saya udah melebihi yang seharusnya..”
Tetapi sebenarnya, datang 15 menit lebih awal, jauh lebih penting daripada pulang 30 menit lebih lambat.
Datang sedikit lebih awal secara tidak langsung menunjukkan semangat kerja, kedisiplinan dan kepatuhan. Tentu setiap atasan lebih senang mengetahui bahwa anak buahnya bisa diandalkan, selalu ada tepat pada waktunya..
Begitu juga dalam menghadiri undangan rapat atau acara acara formal dan informal lainnya, jika Anda terbiasa datang terlambat, itu tidak saja buruk bagi citra pribadi anda, tetapi juga menggangu efektifitas pekerja lainnya. Jangan membiarkan waktu orang lain terbuang percuma hanya untuk menunggu anda.
9. Fokus
Fokuslah dalam bekerja, singkirkan hal hal yang dapat mengalihkan perhatian anda pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda.
Aktifitas di media sosial, online shop, bisnis pribadi, atau urusan urusan keluarga sedapat mungkin jangan dilakukan pada jam kerja, atasan mungkin tidak dapat mengawasi anda terus menerus, tetapi ingatlah, dengan setuju menerima pekerjaan kita saat ini, berarti sebagai kompensasi gaji yang kita terima, kita telah dikontrak bekerja sesuai jam kerja yang telah ditentukan. Membagi fokus kerja dengan aktivitas lain pada jam kerja berarti kita telah mencederai komitmen pada kontrak kerja kita dan secara tidak langsung mengurangi ke-halal-an gaji kita.
Disamping itu, tentu makin sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif, membuat rencana kerja yang baik, memikirkan strategi untuk mencapai target, memenuhi deadline, membuat reporting yang bagus, dan menghasilkan inovasi atau inisiatif inisiatif baru jika sebagian waktu kerja malah dihabiskan untuk aktivitas lain yang tidak terkait pekerjaan kita.
10. Inisiatif dan Inovatif
Jadilah pekerja yang berinisiatif tinggi, bekerja dengan baik tanpa perlu menunggu diperintah. Pekerja yang handal harus sudah mengetahui apa apa yang perlu dikerjakan, jangan menjadi pekerja yang pasif, yang hanya menunggu perintah atasan.
Selain itu berupayalah membuat inovasi inovasi atau terobosan baru yang menciptakan nilai tambah dalam pekerjaan. Nilai tambah yang dimaksud bisa berupa penghematan biaya, pengurangan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, cara baru yang mempermudah pekerjaan atau penambahan profit perusahaan.
Biasanya disetiap Perusahaan, ada semacam wadah untuk menyalurkan ide ide kreatif, seperti lomba improvement atau ajang kreatifitas, jangan lewatkan kesempatan forum forum seperti ini untuk menunjukan performance dan mengasah kemampuan inovasi anda.
11. Atur Urutan Prioritas Pekerjaan
Terkadang kita dihadapakan pada pekerjaan yang menumpuk, over load, atau mungkin deadline penyelesaian pekerjaan yang pendek. Dalam hal ini kita harus pendai mengatur urutan prioritas Pekerjaan.
Pekerjaan pekerjan dengan deadline yang pendek dan yang mempunyai dampak paling besar tentu harus didahulukan.
Jika anda punya anak buah, dahulukan pekerjaan yang bisa didelegasikan, beri penjelasan yang cukup, lalu serahkan penyelesaiannya pada mereka. Anda tinggal me-review hasil pekerjaan mereka nantinya. Ini se-olah simple, tetapi sering dilupakan.
Misalnya anda punya 10 jenis pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini, karena panik dan terburu buru, anda langsung memilih salah satu yang paling sulit, kemudian fokus menyelesaikan nya, lalu dua jam kemudian anda pilih salah satu yang lain, dan begitu seterusnya.
Pada sore harinya anda baru sadar, masih tersisa empat pekerjaan, dimana tiga diantaranya sebenarnya bisa didelegasikan kepada anak buah anda. Jika anda men-delagasikannya dari pagi, anak buah anda punya waktu delapan jam kerja untuk menyelesaikannya dengan rapi, akan tetapi karena anda baru men-delegasikannya dua jam sebelum deadline, maka penyelesaian pekerjaan nya menjadi tidak maksimal.
12. Seimbangkan Antara Kecepatan dan Ketelitian
Terkadang kita ingin cepat menyelesaikan suatu pekerjaan, lalu buru buru men-submit laporan atau mengirimkan surat yang kita buat, tetapi ternyata setelah dikirim baru kita sadari ada kesalahan, entah itu typo (kesalahan ketik) atau mungkin terdapat kesalahan perhitungan.
Kecepatan penyelesaian tugas memang penting, tetapi disisi lain ketelitian juga tidak kalah penting nya, oleh karena seimbangkan-lah antara kecepatan dan ketelitian.
Setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, biasakan untuk melakukan Check & Recheck, periksa kembali ejaan nya, apakah masih ada typo, jika terdapat perhitungan, cek lagi apakah kalkulasi-nya sudah tepat, atau jika pekerjaan yang kita buat ada kaitannya dengan kebijakan, cek baik baik apakah sudah sesuai dengan pedoman pedoman yang ada di internal perusahaan ataupun terhadap regulasi / perundang undangan yang berlaku.
13. Pastikan Anda Bisa Dihubungi Setiap Saat
Di era handphone telah menjadi teman melekat setiap orang saat ini, seharusnya untuk menjadi bisa dihubungi setiap saat tidaklah sulit, akan tetapi banyak orang meng-anggap remeh hal ini, batere habis atau lupa bawa hp seringkali menjadi alasan.
Memastikan bahwa kita bisa dihubungi setiap saat adalah mutlak untuk menjadi pekerja yang dapat diandalkan, hal ini juga menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi. dan penting untuk membangun citra positif diri anda.
Jika anda memiliki anak buah, tentu merasa nyaman memiliki anak buah yang anda tahu bahwa setiap saat jika diperlukan anda dapat menghubungi nya dengan mudah, dan sebaliknya betapa menyebalkannya jika disaat saat urgent, anak buah atau rekan kerja tidak dapat dihubungi sama sekali.
“Hal hal sederhana seperti memastikan men-charge full batere handphone sebelum bepergian, membawa charger cadangan setiap saat di tas tangan anda, menyediakan charger mobile di kendaraan, dan atau selalu membawa power bank yang terisi penuh setiap saat perlu dijadikan kebiasaan melekat untuk memastikan bahwa anda siap dihubungi setiap saat.”
14. Memahami dan Menghormati Atasan
Salah satu hal yang paling sulit dalam dunia kerja adalah memahami atasan. Typikal atasan tentu berbeda, ada type yang perfectionist, ada type yang santai / easy going, atau ada pula type yang sulit dimengerti dan menyebalkan.
Begitu pula style atasan dalam memberi arahan, gaya bahasa yang mereka sukai dalam urusan urusan administratif, atau jenis dan gaya reporting favorit mereka .
Menjadi kewajiban kita untuk cepat beradaptasi dan memahami jalan pikiran atasan kita. Upayakan untuk “menyamakan frekuensi” dengan pikiran sang atasan. Pelajari style reporting yang mereka sukai, gaya bahasa surat menyurat mereka, pola analisa data yang biasanya dipilih dan bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan.
Untuk meningkatkan chemistry, tidak ada salahnya untuk mengenal seperlu nya kehidupan pribadi sang atasan, seperti tempat tinggal, keluarganya atau tanggal ulang tahunnya..
Hormati lah atasan anda, hormat berbeda dengan menjilat, menghormati atasan adalah akhlak yang baik, anda tentu tidak ingin bawahan anda tidak patuh atau berlaku kurang ajar kepada anda bukan?
Jika disuatu kesempatan anda berbeda pendapat, sampaikan dengan cara yang baik, berilah usulan dan pertimbangan pada pertemuan privat, jangan sekali kali menyampaikan perbedaan pendapat dengan atasan di forum terbuka atau didepan orang lain.
Tidak juga ideal pekerja yang hanya selalu menurut, hanya menanti pentunjuk atasan, tanpa berani mengutarakan ide ide segar yang berbeda.
“Cara menyampaikan usulan atau pendapat yang berbeda adalah seni yang penting dipelajari dalam bekerja.”
Ingatlah, jangan pernah melangkahi atasan langsung anda dengan alasan apapun, jika terpaksa memberi laporan pada atasan dengan tingkatan yang lebih tinggi, pastikan untuk segera melapor kepada atasan langsung agar dia mengetahui juga situasinya.
Ketika sudah “klik “ dan memiliki frekuensi sudah sama dengan atasan, maka akan tercipta hubungan kerja yang harmonis.
15. Jalin Relasi Yang Luas
Selain fokus pada pekerjaan teknis sehari hari, jangan lupa pentingnya bergaul, baik di dalam maupun diluar Perusahaan, jalinan relasi yang luas sangat penting untuk mempermudah dan menunjang kesuksesan pekerjaan.
Seringkali kita harus bekerjasama dengan bagian / departmen yang lain untuk menuntaskan pekerjaan kita, atau mungkin memerlukan partner diluar Perusahaan untuk membantu kita. Tentu akan lebih mudah bekerjasama jika kita secara personal telah mengenal mereka dengan baik.
Makan siang adalah waktunya bersosialisasi, jangan terlalu sering membawa bekal dari rumah atau makan sendirian.
Jangan lewatkan acara acara informal dikantor seperti senam pagi, family gathering, atau makan bersama. sekali sekali sempatkan hang out bersama teman teman sekantor.
Tidak dapat dipungkiri dalam setiap lingkungan kerja pasti ada yang namanya persaingan antar pekerja, dalam mendapatkan penilaian performance yang baik atau dalam mengejar promosi jabatan.
Akan tetapi jauh lebih penting menjaga hubungan persahabatan, dibandingkan persaingan tersebut. Bersaing boleh, tetapi bersainglah secara sehat, hindari saling menjatuhkan atau prilaku ingin menonjol sendiri.
Terkadang ada kesempatan atau panggung yang tepat untuk menunjukkan performance anda, misalnya di ajang ajang kompetisi improvement, atau moment moment presentasi dalam rapat rapat rutin. Anda juga dapat menunjukkan performance yang baik dengan benar benar menguasai pekerjaan anda, menyajikan reporting yang baik, atau selalu memenuhi deadline pekerjaan. Sering lah memberikan kontribusi dengan ide ide segar yang original, tidak perlu mengklaim ide orang lain sebagai ide anda.
Selain dapat menunjang pekerjaan sehari hari, luasnya pergaulan dapat berpengaruh pada karir anda kedepan, siapa tahu salah satu dari teman anda bernasib baik dan berkarir cemerlang, tentu dia akan membutuhkan bantuan dari team yang sudah dikenal bukan?
16. Kelola Anak Buah dengan Baik
Jadilah sahabat sekaligus mentor yang baik untuk anak buah anda, yakinlah anda tetap bisa mendapatkan respect dari mereka tanpa membuat mereka merasa takut dengan anda. Tanamkan disiplin dan rasa tanggung jawab kepada mereka, jangan lupa luangkan waktu untuk memberikan semacam coaching atau pengarahan personal untuk meningkatkan motivasi mereka, sampaikan apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan dari masing masing anak buah anda.
Jika anda mempunyai lebih dari satu anak buah, bentuklah team work yang baik, pastikan semua anggota tim mengetahui apa yang dikerjakan oleh yang lainnya. Saya bahkan sering menerapkan semacam rolling dalam jangka waktu terbatas untuk memastikan semua anggota team menguasai apa yang dikerjakan oleh teman nya.
Hal ini sangat penting untuk menjaga agar suatu jenis pekerjaan tidak hanya tergantung pada satu orang saja. Ingatlah bahwa anak buah anda bukan robot, suatu saat mereka perlu cuti, liburan, urusan keluarga atau bahkan mungkin pindah pekerjaan. Dengan membuat semua anggota team dapat saling menggantikan, berarti anda juga memastikan kinerja fungsi anda akan tetap optimal setiap saat dan tidak akan ragu mengizinkan anak buah anda mengambil hak cuti nya.
Pastikan juga anda menguasai juga apa yang dikerjakan oleh anak buah anda, mulai dari hal teknis, cara mengerjakan sesuatu sampai kumpulan kumpulan informasi atau data terkait pekerjaan team anda. Buatlah semacam sharing folder yang dapat di akses bersama, dan adakan meeting rutin internal untuk memastikan anda mengetahui semua hal yang terjadi dan dapat mengakses data yang diperlukan setiap saat.
Anda tidak harus mengerjakan pekerjaan rutin sehari hari anak buah anda, tetapi akan menjadi konyol, jika suatu saat anda ditanya sesuatu oleh atasan anda, kemudian anda terpaksa menjawab “Sebentar Pak saya tanya anak buah saya dulu”.
17. Jaga Keseimbangan dalam Kehidupan / The Balance of Life
Yang terakhir dan yang paling penting adalah jagalah keseimbangan dalam hidup kita.
Bekerja sebaik baiknya bukan berarti harus menjadi work-alkoholik sampai mengabaikan keluarga dan lingkungan sosial kita. Hidup tentu bukan hanya untuk bekerja, tetapi kita memang perlu bekerja untuk hidup.
Setidaknya ada 5 hal yang perlu kita seimbangkan dalam hidup , yaitu :
- Pertama : Agama, kita hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Nya, bekerja adalah salah satu bagian dari Ibadah itu
- Kedua : Keluarga, sayangi keluarga kita, bagi waktu yang cukup untuk menghadirkan diri kita seutuhnya bagi pasangan kita, untuk bermain bersama anak, menyaksikan pertumbuhannya, serta membimbing mereka, ingatlah keluarga kita juga memiliki hak atas waktu kita.
- Ketiga : Pekerjaan, ini sebagai sumber nafkah kita dan keluarga dan sebagai bagian dari Ibadah kita.
- Keempat : Kesehatan, ini adalah faktor yang sangat penting agar kita dapat menikmati kualitas hidup yang baik, kesehatan adalah investasi paling berharga, pola hidup sehat haruslah jadi kebiasaan melekat dalam keseharian kita. Umur memang ditangan Tuhan, tetapi kita tentu memilki kewajiban berikhtiar, dan menjaga kesehatan adalah salah satu bentuk rasa syukur kita pada sang Pencipta.
Baca juga : 18 Tips Hidup Sehat dan Bugar
- Kelima : Lingkungan Sosial, adalah kewajiban kita bersosialisasi dengan lingkungan sosial, terutama yang disekitar kita, jangan sampai kesibukan kerja membuat kita sampai tidak mengenal tetangga, tidak sempat bersilaturahmi ke keluarga besar atau putus komunikasi dengan teman lama.
Demikian uraian faktor faktor yang penting untuk menjadi pekerja yang efektif dan handal. Tetapi sekali lagi, hal ini hanyalah teori, yang sebagian besar pekerja umumnya sudah mengetahuinya, yang penting adalah bagaimana mem-praktekkannya secara konsisten.
Dengan menjaga hal hal tersebut diatas, InsyaAllah kita dapat menjadi pekerja yang efektif dan handal, sekaligus memelihara keseimbangan dalam hidup kita, amin
Bagaimana dengan anda? ada tips juga dari pengalaman kerja anda yang belum termasuk dalam list ini?, atau jika ada pertanyaan atau saran silahkan tulis di kolom komentar di bagian bawah artikel ini ya..
Semoga bermanfaat
This post is also available in: English