Memahami 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

4. Laporan Arus Kas (The Statement of Cash Flow)

Laporan Arus Kas (The Statement of Cash flows ) adalah rangkuman arus kas pada periode tahun pelaporan. pada laporan ini arus kas perusahaan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan jenis aktifitas bisnisnya, yaitu :

• Aktifitas Operasi (operating activities),
• Aktifitas Investasi (investment activities)
• Aktifitas Pembiayaan (financing activities).

Penting menjadi catatan adalah walaupun arus kas erat kaitannya dengan keuntungan (net profit), tetapi tidak selalu berkorelasi positif, hal ini karena dalam pencatatan akutansi, pendapatan dan biaya diakui berdasarkan prinsip accrual basis, yaitu kapan terjadi nya.

Untuk pendapatan, jika barang dan jasa telah ter-deliver ke konsumen sesuai perjanjian, maka perusahaan berhak mencatatkannya sebagai revenue (revenue recognition yang sah), walaupun belum tentu customer membayarnya secara tunai.

(penjualan kredit dicatatkan sebagai revenue di Income Statement dan dicatat sebagai piutang/account receivable pada Balance Sheet).

Begitu juga untuk biaya (cost), semua biaya yang terjadi pada tahun pelaporan sudah dicatat sebagai beban, dan biaya nya dicadangkan, walaupun actualnya perusahaan belum membayar secara cash untuk biaya tersebut.

(misalnya biaya pajak tahun pelaporan yang sudah diketahui nilainya akan tetapi baru akan dibayarkan di awal tahun berikutnya, atau biaya gaji/bonus pekerja atas prestasi tahun pelaporan yang sudah dicadangkan untuk dibayarkan di awal tahun berikutnya).

Beban biaya yang dicadangkan tersebut dimasukkan dalam biaya operasi (operating expense) pada Income Statement dan dicatatkan sebagai accrued expense pada Balance Sheet.

Dengan pengertian tersebut diatas, kita bisa memahami bahwa bisa saja terjadi suatu perusahaan mencatatkan keuntungan (Net Profit) yang cukup besar pada suatu tahun pelaporan, akan tetapi kesulitan cash flow disaat yang sama

Hal ini bisa saja disebabkan antara lain misalnya sebagian besar penjualan dilakukan secara kredit, sementara di sisi biaya, perusahaan harus membayar kewajiban nya kepada vendor dalam tempo yang lebih singkat dibandingkan term of payment yang diberikan kepada customer.

Laporan Arus Kas ini berkaitan erat dengan tiga jenis Laporan yang kita bahas sebelumnya,

Yuk kita lihat lagi detail per komponen Laporan Arus Kas “danieel.id Company” ini.

Untuk mempermudah pemahaman, saya sertakan kolom keterangan yang menjelaskan detail darimana setiap angka pada laporan tersebut berasal.

1.Cash Flow from Operating Activities

Aktifitas Operasi yang terkait arus kas Perusahaan antara lain :

• Net Profit after taxes,
• Depresiasi dan amortisasi (ingat Depresiasi dan Amortisasi ini dicatakan sebagai biaya pada income statement, akan tetapi actualnya uang nya tetap disimpan oleh perusahaan, tidak dibayarkan ke pihak manapun)
• Increase In account receivable : jika jumlah piutang meningkat (dibanding tahun sebelumnya), maka hal ini mengindikasikan berkurang nya cash perusahaan (cash outflow), dan sebaliknya jika jumlah piutang berkurang (berati lebih banyak customer yang melunasi hutang mya dibanding hutang baru yang diberikan ke customer), tentu akan meningkatkan cash perusahan.
• Increase in Account Payable : Jika jumlah hutang perusahaan (ke vendor atau pihak ketiga lainnya) meningkat berarti cash perusahaan bertambah, begitu juga sebaliknya, jika jumlah hutang berkurang tentu cash Perusahaan berkurang (untuk membayar hutang tersebut).
• dan lain lain : cukup jelas dapat dipelajari dari kolom keterangan pada laporan diatas.

Dari laporan diatas dapat kita lihat bahwa dari Aktifitas Operasi, Perusahaan ini menghasilkan arus kas yang positif (+$801), ini artinya terdapat tambahan uang ke kas Perusahaan sebesar $801 pada tahun pelaporan tersebut.

2.Cash Flow form Investment Activities

Aktifitas Investasi yang terkait arus kas Perusahaan antara lain :

• Increased in gross fixed asset, jika terjadi peningkatan gross fixed aset (dibanding tahun sebelumnya), berarti Perusahaan melakukan Investasi pembelian Aset baru, dan ini akan mengurangi uang cash Perusahaan (Cash outflow), begitu juga sebaliknya, jika gross fixed asset berkurang, ini berarti terjadi penjualan aset oleh Perusahaan, dalam hal ini tentu terdapat tambahan cash Perusahaan dari hasil penjualan tersebut. (cash inflow).
• Increased In Gross Other Assets : sama dengan penjelasan diatas.

Untuk case perusahaan “danieel.id Company”, seperti dapat kita lihat pada laporan diatas, terjadi pengurangan cash perusahaan (Cash Outflow) dari aktifitas invetasi sebesar $809

Pada bagian balance sheet sebelumnya, telah dijelaskan bahwa perusahaan ini melakukan investasi antara lain dengan membeli mesin mesin baru, dimana sebagian dananya berasal dari pinjaman jangka panjang, hal ini dapat kita analisa juga dari Arus Kas yang bersal dari aktifitas pembiayaan dibagian selanjutnya.

3.Cash Flow form Financing Activities

Aktifitas Pembiayaan yang terkait arus kas Perusahaan antara lain :

• Decrease in notes payable : jika terjadi pengurangan hutang (jangka pendek) / perusahaan membayar sebagian pinjaman nya-  maka tentu Cash perusahaan akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
• Increased in long term debts : jika terjadi peningkatan hutang jangka panjang, maka cash perusahaan akan bertambah, begitu juga sebaliknya, jika perusahaan membayar sebagian hutang jangka panjang nya maka cash perusahaan akan berkurang.
• Decreased in Bond Payable : jika terjadi peningkatan Bond Payable, maka cash perusahaan bertambah (perusahaan mencari pendanaan dengan menambah bond baru), dan sebaliknya jika terjadi pengurangan (berarti perusahaan membayar sebagian kewajiban bond nya) maka tentu cash perusahaan akan berkurang.
• Change In Stockholders equity : ini merupakan pendanaan yang diperoleh dari saham (selisih dari preffered stock + common stock + additional paid in Capital antara tahun pelaporan dan tahun sebelumnya), nila positif mengindikasikan perusahaan memperoleh dana antara lain dengan menerbitkan saham baru (right issue).
• Dividens paid : ini diperoleh dari Laporan Perubahan Ekuitas, jumlah dividen yang dibayarkan Perusahaan kepada pemegang saham, baik preferred stock maupun common stock, tentu saja ini akan mengurangi cash perusahaan.

Pada laporan diatas dapat kita lihat bahwa perusahaan “danieel.id Company” memperoleh tambahan cash sebesar $253 yang berasal dari aktifitas pembiayaan (financing activity), terutama berasal dari tambahan hutang jangka panjang (long term debts) sebesar $319 dan penerbitan saham (common stock) baru sebesar $147.

Dari ketiga aktifitas bisnis tersebut diatas, secara total cash perusahaan di tahun pelaporan bertambah sebesar $246 (Net increase in cash and marketable securities)

Peningkatan Cash perusahaan ini juga tercermin juga pada Balance Sheet, dimana kalau kita jumlahkan Cash & cash equivalent dan Marketable securities perusahaan, terlihat peningkatan sejumlah $246 dibandingkan tahun sebelumnya.

Free Cash Flow (FCF)

Free Cash Flow (FCF) adalah nilai cash flow pada suatu Perusahaan yang tersedia untuk Investor – [yang memberikan hutang kepada perusahaan tersebut (creditor), dan equity (owner)] – setelah perusahaan memenuhi semua kewajiban operasional nya, termasuk net investment in fixed asset dan current assets.

Free Cash Flow (FCF) dapat dihitung dari Laporan Keuangan Perusahaan, pada bagian Income Statement, Balance Sheet dan The Statement of Cash Flow

Ada beberapa pendekatan (formula) dalam menghitung FCF, saya sajikan dua diantara nya sebagai berikut :

Kedua formula tersebut menghasilkan angka FCF yang sama untuk “danieel.id Company”, yaitu -$581

Angka minus ini dapat berarti Perusahaan “danieel.id Company” tidak menghasilkan cash flow yang cukup untuk dapat membiayai operasional dan investasinya, ini pertanda buruk jika berlangsung pada periode yang panjang, 

akan tetapi jika hanya berlangsung selama satu atau dua periode saja, ini dapat saja berarti Perusahaan ini justru sedang melakukan investasi besar besaran (yang dibiayai tidak hanya dari cash flow from operating activities-nya, akan tetapi juga dari long-term debt dan atau equity), dimana hasil dari investasi tersebut berpotensi menghasilkan pertumbuhan (growth) yang baru dapat terlihat di tahun tahun berikut nya.

Free Cash Flow (FCF) ini juga dapat digunakan dalam valuasi saham suatu Perusahaan

Lebih detail mengenai hal ini dapat dibca pada artikel berikut :

Yuk Belajar Valuasi Saham Dengan Berbagai Metode

Note :

Interest Expense dikeluarkan dari perhitungan Free Cash Flow (FCF) karena yang diukur pada FCF ini lebih ke cash flow yang tersedia dari operasi Perusahaan, bukan dari bagaimana ia dibiayai (financing).

Capital Expenditure atau belanja modal adalah jumlah uang yang dibelanjakan Perusahaan untuk meningkatkan aset fisik (fixed asset), seperti pembangunan pabrik baru, pembelian gedung, mesin dan atau peralatan baru.

Capital Expenditure (CapEx) dapat diperoleh dari The Statement of Cash Flow pada bagian Cash Flow from Investment activities

Selain itu, sebagai alternatif, CapEx juga  dapat diperoleh dari Balance Sheet, dengan cara mengurangkan nilai Net Fixed Assets periode terakhir dikurang periode sebelumnya, kemudian ditambahkan dengan Depresiasi periode (tahun) terakhir (diperoleh dari Income Statement).

atau nilai ini sama dengan selisih gross fixed asset periode tahun terkahir dikurang periode tahun sebelumnya (pada balance sheet)

Analisa

Seperti diuraikan diatas, Laporan Arus Kas (The Statement of Cash Flow) ini sangat penting, untuk bersama sama ketiga jenis laporan keuangan yang lain me-motret kinerja finansial suatu Perusahaan.

dari Laporan ini kita bisa menilai apa yang terjadi pada arus kas perusahaan, khususnya pada tahun pelaporan, apakah perusahaan menghasilkan arus kas positif dari aktifitas operasinya, apakah net profit perusahaan juga menghasilkan cash yang cukup (bukan hanya meningkatkan piutang (account receivable)

dari sisi aktivitas investasi, kita bisa melihat, apakah Perusahaan melakukan Investasi yang memadai untuk membuat Perusahaan terus/tetap tumbuh (growth), dan darimana biaya investasi itu berasal, berapa yang berasal dari net profit yang disisihkan (retained-earning), dan berapa dari aktifitas pembiayaan lainnya (long-term debt, bond atau penerbitan saham baru)

atau justru misalnya, alih alih melakukan investasi baru, Perusahaan pada tahun pelaporan tersebut justru melakukan divestasi (menjual sebagian aset), disini juga kita perlu menelaah lagi apakah jenis aset yang dijual perusahaan tersebut adalah aset produktif atau aset non produktif.

Jika dari arus kas dari aktifitas investasi ini positif, dan yang dijual adalah aset produktif, ini tentu merupakan pertanda buruk bagi potensi pertumbuhan (growth) perusahaan kedepan, bisa jadi ini menandakan Perusahaan tersebut sedang dilanda kesulitan cash flow dan tidak punya pilihan lain selain menjual aset untuk membayar hutang dan kewajiban jangka pendek perusahaan lainnya.

dari sisi pembiayaan, kita bisa menganalisa aktifitas yang dilakukan perusahaan, selain untuk memenuhi kebutuhan investasi seperti diuraikan diatas, juga untuk memenuhi kebutuhan cash jangka pendek perusahaan.

Dan secara total dari ketiga aktifitas bisnis tersebut diatas, apakah Perusahaan menghasilkan arus kas positif ditahun pelaporan, angka ini bersama dengan nilai net profit yang dihasilkan dan rasio rasio liquiditas lainnya kita dapat menilai tingkat kesehatan perusahaan ditinjau dari cashflow dan kecukupan cash nya.

Ingat, walaupun “cash is the king“, tetapi terlalu banyak menimbun cash untuk suatu Perusahaan juga kurang baik, karena berarti Perusahaan kehilangan kesempatan (potensial loss) dalam memutar cash tersebut untuk menghasilkan return yang lebih tinggi untuk pemegang saham.

Penutup

Demikian pembahasan kita mengenai 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan, mudah mudahan bermanfaat.

Selanjutnya anda bisa mulai berlatih dengan menganalisa Laporan Keuangan perusahaan anda, atau mencoba menganalisa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

Laporan Keuangan Tahunan (dan juga setiap triwulan) Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sudah Go Public, dan terdaftar di Bursa Efek dapat di download di website resmi PT Bursa Efek Indonesia : https://www.idx.co.id

Atau anda dapat mencoba mengevaluasi laporan Keuangan langsung dalam bentuk summary dan rasio rasio dari berbagai perusahaan yang terdaftar di Bursa baik di Indonesia maupun di negara lain, dari beberapa sumber yang menyediakan informasi tersebut, antara lain Yahoo Finance, Bloomberg, Reuters, PT RTI Infokom (https://rti.co.id) dan Indopremier (https://www.indopremier.com/ipotgo/)

Selanjutnya, untuk memperkuat pemahaman anda mengenai Laporan Keuangan Perusahaan, berikutnya silahkan disimak artikel lanjutan saya mengenai hal ini :

• Memahami Rasio Rasio Keuangan Untuk Analisa Kinerja Perusahaan 
• Menggunakan DuPont Analysis Untuk Analisa ROA dan ROE Perusahaan

Jika ada pertanyaan, masukan dan saran, jangan ragu ragu untuk disampaikan di kolom komentar ya.

Source :

• Lawrence J Gitman & Chad J.Zutter, “Principles of Managerial Finance” 13^th Edition
• Merrill Lynch “How to read a financial report” booklet
• Investopedia.com

This post is also available in: English