2. Neraca (Balance Sheet)
Neraca atau Balance Sheet adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Sesuai namanya, jenis laporan ini terdiri atas dua sisi kiri dan kanan yang seimbang (sama nilainya).
Disisi kiri Assets, dan disisi Kanan ada Liabilities dan Shareholders’ Equity
Dual-Aspect Concept
Dalam prinsip dasar Akutansi berlaku Dual-Aspect Concept, yaitu :
Assets = Liabilities + Owners’ Equity
Persamaan dasar ini menunjukkan bahwa bagian yang dapat diklaim oleh Pemilik Perusahaan (Owner’s Equity atau Shareholders’ Equity) adalah Aset setelah dikurangi semua kewajiban (Liabilities) perusahaan terhadap kreditor.
Misalkan Total Aset suatu perusahaan katakan lah $100.000, dan perusahaan tersebut mempunyai total Liabilities $60.000, Maka Owner’s Equity nya pastilah $40.000.
Kembali ke Perusahaan Imaginer kita “danieel.id Company”, seperti dapat kita lihat pada Balance Sheet diatas, Nilai Aset baik untuk Tahun Pelaporan (2019), maupun tahun sebelumnya, sama nilainya dengan Total Liabillities dan Shareholder’s Equity.
Supaya lebih mudah dipahami, mari kita tinjau satu persatu komponen komponen dalam Balance Sheet tersebut sebagai berikut
A. Aset
Aset adalah Sumber daya (ekonomi ) yang dimiliki oleh Perusahaan yang diharapkan mempunyai manfaat ekonomi masa depan.
Pada Balance sheet, Aset diurutkan sesuai dengan tingkat liquiditasnya, dimulai dari yang paling liquid lalu diikuti dengan yang kurang liquid dan seterusnya seperti yang kita lihat pada contoh diatas.
Lebih detail, yuk kita bahas satu persatu komponen Aset tersebut.
1.Aset Lancar (Current Assets)
Currrent assets (Aset Lancar), yaitu kas atau aset lain yang secara wajar diharapkan akan direalisasikan dalam bentuk tunai atau dijual dalam siklus operasi normal suatu bisnis, atau dalam satu tahun (jika siklus operasi lebih dari satu tahun). antara lain : Cash (uang tunai), Marketable securities, Account Receivable (Piutang usaha), Inventories (persediaan), Prepaid expenses (biaya yang sudah dibayar dimuka).
Ada dua catatan penting di-bagian current assets ini :
- Untuk Account Receivable (Piutang), seperti kita lihat pada Balance Sheet diatas, merupakan nilai bersih setelah dikurang allowance for doubtfull accounts, ini merupakan impairment atau penyesuaian yang dilakukan terhadap piutang yang melewati due-dated dan berpotensi tidak tertagih (bad-debt), nilai allowance nya sendiri dihitung oleh auditor (dari Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan tersebut) berdasarkan profil resiko dari setiap kredit macet tersebut.
Allowance / Impairment terhadap bad-debt ini akan dicatat sebagai biaya (cost) pada Income Statement, dan menjadi pengurang Account Receivable pada Balance Sheet, oleh karena itu penting untuk setiap perusahaan mengelola penjualan kredit nya dengan berhati hati, karena setiap piutang yang berpotensi tak tertagih akan sangat merugikan Perusahaan tersebut.
- Untuk Inventory, nilainya perlu di-valuasi sesuai harga pasar saat pelaporan. Perusahaan yang bergerak dibidang komoditas, dimana harga nya sering berflutuasi (seperti Oil & Gas, Pertambangan & Perkebunan), relatif lebih rentan mengalami impairment / penyesuaian nilai aset sesuai perubahan harga komoditas saat itu.
2.Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets) / Property Land Equipment / Fixed Assets
Non-Current assets (Aset tidak lancar) adalah investasi jangka panjang perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tidak lancar tidak dapat diubah menjadi uang tunai dengan mudah.
Mereka diperlukan untuk kebutuhan bisnis jangka panjang dan mencakup hal-hal seperti tanah, bangunan dan mesin mesin (karena itu sering pula disebut sebagai Property, Land & Equipment atau Fixed Assets)
Non-Current Assets di-catat di Balance Sheet pada harga yang dibayar perusahaan untuknya, kemudian disesuaikan nilainya seiring waktu dengan Depresiasi (dan dapat dievaluasi kembali setiap kali harga pasar turun dibandingkan dengan harga buku)
Catatan : Ingat, nilai Depresiasi pada Balance Sheet yang dipakai adalah akumulasi Depresiasi (dari tahun tahun sebelumnya sesuai kapan setiap fixed aset tersebut diperoleh), karena pada Balance Sheet ini yang di-valuasi adalah Nilai Aset tersebut saat tahun pelaporan (yang diasumsikan dengan nilai awal Aset dikurang akumulasi Depresiasi nya),
Berbeda dengan nilai Depresiasi pada income Statement, dimana hanya menghitung depresiasi pada tahun pelaporan
3. Aset Lain Lain / Other Assets
Aset Lain Lain (Other Assets) dapat terdiri atas Intangible Assets, seperti goodwill / patent.
Seperti Fixed Assets, Aset ini dicatat di Balance Sheet pada nilai awal nya, kemudian disesuaikan kembali seiring waktu dengan akumulasi amortisasinya
B. Liabilities
Liabilities adalah kewajiban ekonomi perusahaan. Jumlah yang terutang kepada kreditor, karyawan, pemerintah, dan lainnya.
Seperti Aset, Liabilities juga dibagi berdasarkan sifat liquiditas nya, yaitu :
1.Kewajiban lancar (Current Liabilities)Â
Current Liabilities atau Kewajiban Lancar atau sering disebut juga Kewajiban Jangka Pendek, adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.
2.Kewajiban Jangka Panjang (Long-term Liabilities)Â
Long-term Liabilities adalah kewajiban ekonomi jangka panjang perusahaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Seperti Aset, Liabilities, juga disusun berdasarkan liquiditasnya, dimulai dari Current Liabilities lalu baru Long-term Liabilities.
Penyusunan seperti ini juga berguna untuk mempermudah perbandingan antara Current Assets (aset lancar) perusahaan dibandingkan dengan Current Liabilities. Ini menunjukkan kemampuan (ketersediaan cash) suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban kewajiban jangka pendek nya.
C. Shareholders’ Equity
Shareholders ‘Equity atau Stockholders (Owners’) Equity atau Modal pemilik perusahaan, adalah bagian dari Perusahaan yang dapat diklaim oleh pemilik perusahaan.
Shareholder’s ‘ Equity terdiri atas :
- Preferred Stock atau saham preferensi adalah suatu jenis saham yang memberikan prioritas tertentu kepada pemiliknya, antara lain berhak didahulukan dalam hal pembayaran dividen dan berhak mendapat prioritas pembayaran jika perusahaan di likuidasi, biasanya prefered stock ini mendapatkan bunga tetap, seperti obligasi. Perbedaan lainnya dengan common stock, pada umumnya pemilik preferred stock tidak memiliki hak suara pada RUPS. Preferred Stock yang dicatat pada Balance Sheet menunjukkan total nilai penjualan awal dari jenis saham tersebut (Harga par dikali dengan jumlah saham preferred yang dikeluarkan)
- Common Stock (saham biasa) adalah jenis saham yang paling umum, yaitu surat berharga penyertaan modal yang menyatakan bukti share kepemilikan di suatu perusahaan. Ini memberikan hak kepada pemegang saham untuk berbagi keuntungan perusahaan melalui dividen dan / atau apresiasi modal. Pemegang common stock biasanya diberikan hak suara, dengan jumlah suara yang terkait langsung dengan jumlah saham yang dimiliki. Sama seperti Preferred Stock, Common Stock dicatat pada Balance Sheet pada nilai penjualan awal dari jenis saham tersebut (Harga par dikali dengan jumlah common stock / saham biasa yang beredar)
- Additional Paid in Capital adalah selisih lebih yang diperoleh pada saat penjualan awal saham biasa (dibandingkan dengan nilai par saham biasa tersebut).
Jumlah dari Common Stock dan Additional paid in Capital pada Balance Sheet ini, apabila dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar akan menunjukkan harga per lembar saham biasa yang diterima oleh Perusahaan pada saat penjualan saham biasa tersebut.
- Retained earnings adalah total akumulasi dari semua keuntungan perusahaan (setelah dikurangi pembayaran dividen) sejak perusahan tersebut berdiri.
Penting untuk dipahami bahwa nilai ini tidak menunjukkan jumlah cash yang dimiliki Perusahaan saat itu, karena retained earning ini sepanjang waktu telah digunakan Perusahaan untuk membiayai / membeli Aset Perusahaan.
Dapat dilihat pada Balance Sheet ini, Perusahaan “danieel.id Company” melakukan penjualan saham Common Stock baru di Tahun Pelaporan (2019).Â
Dari Total 200.000 saham sah (authorised) yang dimiliki, sudah dijual ke pasar total terakumulasi sejumlah 139.500 lembar saham ditahun 2018 , dan dilepas lagi ke pasar sejumlah 11.500 lembar saham, sehingga total saham beredar di pasar (outstanding) pada tahun 2019 berjumlah 151.000 lembar saham.
Analisa
Sekarang mari sama sama kita baca, apa yang bisa ditunjukkan Balance Sheet perusahaan “danieel.id Company” ini pada kita.
Dapat kita lihat pada Balance Sheet tersebut bahwa Aset Perusahaan ini meningkat $1.387 (dari $9.638 pada 2018 menjadi $11.025 pada tahun 2019).
Peningkatan ini jika di cermati lagi terutama pada meningkatnya Cash & Marketable Securities (+$246) dan gross Fixed Assets (+1.207).Â
Jika dilihat pada sisi kanan, peningkatan ini sebagian diantaranya berasal dari peningkatan Liabilities (+523) , terutama long-term liabilities (yang meningkat +426). dan sebagian lagi berasal dari Owners Equity, yaitu dari penjualan saham baru ke pasar ($490) dan dari peningkatan retained earning. (yang berasal dari net profit after taxes setelah dikurang dividend).
Lebih detail mengenai hal ini akan kita lihat pada Statement of Cashflow perusahaan..
Dapat kita lihat bahwa Perusahaan ini menambah pinjaman jangka panjangnya dan menerbitkan saham baru untuk melakukan investasi (terutama pembelian mesin mesin baru).
Dari angka angka ini kita dapat simpulkan bahwa Perusahan berupaya meningkatkan kapasitas produksi nya, yang pada akhirnya diharapkan akan tercermin pada peningkatan revenue ditahun tahun berikutnya.
dari Balance Sheet ini juga dapat dihitung beberapa rasio yang menunjukkan kesehatan financial suatu Perusahaan, antara lain Debt to Equity Rasio (DER), ini merupakan perbandingan antara Total Liabilities dan Total Shareholder’s Equity.
Pada case perusahaan “danieel.id Company” ini dapat kita hitung bahwa DER Perusahaan sedikit meningkat dari 43,7% pada tahun 2018 menjadi 45,6% Pada 2019
Patokan untuk nilai DER ini bervariasi tergantung jenis bisnisnya, akan tetapi pada umumnya semakin kecil nilainya semakin baik ditinjau dari sisi resiko bagi investor berinvestasi di Perusahan tersebut. Nilai ini juga menjadi salah satu penentu bagi kreditor untuk memutuskan apakah bersedia memberi (tambahan) pinjaman bagi suatu Perusahaan.
Nilai DER dibawah 1 berarti Shareholders’ Equity perusahaan tersebut lebih besar dari total Liabilities-nya.
Selanjutnya ada banyak lagi rasio rasio keuangan untuk mempermudah analisa kinerja Perusahaan, yang nilainya diperoleh dari Balance Sheet dan Income Statement.
Lebih detail mengenai rasio rasio keuangan ini dapat dibaca pada artikel :
Memahami Rasio Rasio Keuangan Untuk Analisa Kinerja PerusahaanÂ
Sekarang Kita lanjut membahas Laporan Perubahan Equitas (The Statement of Shareholders’ Equity) di halaman selanjutnya.